Filosofi ini mengandung dua pilar utama yang saling melengkapi: Gerakan Kolektif (Melangkah Bersama) dan Tujuan Pemberdayaan (untuk Berdaya).
1. Filosofi "Melangkah Bersama" (Kolektivitas dan Solidaritas)
Ini adalah filosofi Anti-Egoisme dan Pro-Solidaritas. Secara mendalam, ini berarti:
- Menghilangkan Sektarianisme: Mengakui bahwa tidak ada anggota, bidang, atau rayon yang bisa sukses sendirian. Kekuatan organisasi terletak pada kesatuan gerak dari semua elemennya (Ansor, Banser, Rijalul Ansor). Filosofinya adalah satu kapal; jika satu bagian berlayar, yang lain harus ikut mengayuh.
- Amanah Kolektif: Setiap langkah dan keputusan yang diambil adalah cerminan dari amanah dan tanggung jawab bersama. Musyawarah kerja (Muskerancab) adalah wadah untuk memadukan hati dan pikiran agar langkah yang diambil seragam dan efektif.
- Energi Sinergi: Filosofi ini percaya bahwa hasil dari bekerja bersama () akan selalu lebih besar daripada jumlah bagiannya (). Energi yang muncul dari sinergi ini adalah modal utama untuk menghadapi tantangan.
Intinya: Persatuan adalah prasyarat untuk kekuatan. Kita harus menolak bergerak sendiri-sendiri demi memastikan langkah kita memiliki bobot yang signifikan.
2. Filosofi "untuk Berdaya" (Kemandirian dan Kebermanfaatan)
Ini adalah filosofi Transformasi dan Dampak. Secara mendalam, ini berarti:
- Tujuan Eksistensi: Pergerakan dan langkah yang diambil harus bertujuan menghasilkan kekuatan nyata (daya) bagi organisasi dan masyarakat. Berdaya adalah titik balik dari sekadar ada (eksistensi) menjadi memberi manfaat (kontribusi).
- Kemandirian (Self-Reliance): Daya di sini termasuk kemampuan berdiri di atas kaki sendiri secara moral, ekonomi, dan intelektual. Anggota harus memiliki kapasitas untuk memimpin, menciptakan solusi, dan tidak bergantung pada pihak luar untuk operasional inti mereka.
- Menjadi Solusi: Filosofi ini menuntut organisasi untuk tidak hanya mengkritik masalah, tetapi juga menjadi solusi aktif di tengah masyarakat. Berdaya berarti memiliki otoritas moral dan kapasitas praktis untuk memecahkan persoalan yang ada.
Intinya: Gerakan adalah sia-sia tanpa hasil yang memberdayakan. Setiap langkah harus menambah nilai, memperkuat kapasitas, dan memastikan organisasi menjadi agen perubahan yang mandiri dan efektif.
Kesimpulan Filosofis
Filosofi "Melangkah Bersama untuk Berdaya" adalah panggilan untuk aksi kolektif yang terarah pada kemandirian dan pengaruh positif. Ini menuntut pengorbanan ego individu demi kekuatan kolektif, yang pada gilirannya akan menghasilkan kemampuan untuk memberikan kontribusi nyata dan berkelanjutan bagi bangsa dan agama.
Sahabat, mohon gunakan kalimat yg bijak dalam berkomentar